BELAJAR dan BERDOA dalam HIMPUNAN DOA~MANTRA serta MENGKAJI MENELAAH KERIS SIREK SIKER~IS merupakan sebuah rasa mengalami sejatinya, pelajaran dan pembelajaran yang sangat menarik, menantang dan sungguh menawan kandungan nilai ungkap bahasa bahasannya, serta nilai ilmu pengetahuan fisik hingga ilmu pengetahuan spiritual, yang ada di dalam seluruh tahapan dari proses pengadaan bahan, alat alat teknologi, racikan dan ricikan yang ada di BADAN TUBUH KERIS PUSAKA KAMARDHIKAN SINGHASARIAN, untuk memahami dan mengerti formula keunikan serta kekhususan KERIS SIREK SIKER~IS, yang sedang Kita masuki Daya Spirit SENI BUDAYA ADAT TRADISI Nusantara Nuswantara, yang terhimpun dan terkandung di dalamnya, yang mempunyai lapisan dimensi hingga multidimensional massa lalu, massa kini dan massa depan tersebut, adaNya.  Purwosari Purworejo Pasuruan Jawa Timur, Rabu Kliwon, 13 Juli 2022 dari Senen Pon, 11 Juli 2022.


Ada 2 Tembang Istimewa, yang berhasil selesai sempurna didaraskan dan dilanggamkan dalam ACARA DOA dan Ngaji SIREK KERIS II di Besalen Condroaji Singosari tempat Empu Keris Ki Arum Fanani membuat SIREK KERIS PUSAKA KAMARDHIKAN SINGHASARI.


Khusus Untuk Acara Api Ungun Semangat di pimpin langsung oleh Empu Keris Ki Arum Fanani dan Kawan Kawan Partisipan yang hadir khusus pada acara api unggun semangat, di halaman Besalen Condroaji tersebut, dengan TEMBANG ISTIMEWA, yang dilantunkan dan dilanggamkan oleh Ki Widarto, Seorang Sesepuh Singhasari dan Perkumpulan Kedhaton Singhasari.


Adapun Tembang Istimewa tersebut berbunyi berikut ini :


Manunggalnyo kabeh aran wesi

Wojo abang nyangkang lan towo.

Geligen sapinunggalane

Kinaryo dening empu

Pujo broto tan kena keri

Brahmono lan Pro Pinandhito

Ngulomo lan wiku

Jinangkung Gusti Kuwoso

Amrih Hayu Hayune kang Sejati Timbul Nuswantoro.


Karso Tulus puji jroning ati,

manunggal nyo budi lan karso, 

yekti gembleng ing jiwane.


Wujud nagri kang luhur

Indonesia ingkang kahesthi


Pusoko pinangko tondo

Budaya di luhung

Gung Pro Sepuh Wus Gumontho ing Besalen yeku Condroaji Singosari Mujudno.


Acara malam itu pada :

hari Rabu Pon 6 Juli 2022,  Jam 19 00 - 20 30 

Acara :  Ritual Api Unggun semangat.


Jam 21 00 - 22 00

Acara  : sarasehan SIREK II

Tempat: besalen Condroaji Singosari jl Tumapel 67 RT 01 RW 06 Pagentan Singosari Malang.


sesudah dibuka DOA HIMPUNAN oleh Gus Musyirifin, KRT. KH. Mukhammad Musyrifin Pujo Rekso Budoyo, S.Pd, 

Setelah paparan di awal terlebih dahulu oleh Empu Keris Ki Arum Fanani, atas arah tujuan dan serial perjalanan sebelum, sesudah DOA & NGAJI SIREK I menuju DOA NGAJI SIREK II, malam itu, maka inilah salah satu tanggapan dan titipan dari salah satu peserta acara tersebut:


Sehubungan dengan Keris Pusaka Nusantara Nuswantara, saya titip pesan : 


PENTINGNYA AIR SUCI (Catatan Kita : Sama seperti, sesuai arahan dan penegasan Empu Keris dan Pakar serta Kurator Keris Kamardhikan Nusantara Nuswantara KRHT Sukoyo Hadinagoro, Mojosari Mojokerto, 26/06/2022) :


1. Yang pertama agar napak tilas ke para punden leluhur, dan mengambil Tirto Wening di petirtan petirtaan suci. 

Sebagai sarana  mohon doa restu leluhur dan sebagai lambang Wahyu Katentreman dan Kedamaian. 


Air itu nantinya di buat menyepuh dan mencuci Keris. Sebagai sarana bahwa leluhur juga ikut merestui dan memberikan energinya.


Sebab namanya Keris Pusaka harus bisa membawa Kedamaian dan Ketentraman.


2. Saya sampaikan salah satu pesan di dalam Keris, yang dititipkan oleh para empu  adalah Maskulin dan Feminin


Maskulin dan Feminin sebilah Keris terletak pada Gonjo dan Peksi. Sebagai Lambang Lingga dan Yoni. Yaitu simbol keharmonian alam semesta. Sebagai mana mantra para empu sebelum mbabar keris selalu mengawali dgn menyebut Ibu Bhumi Bopo Angkasa.


KERIS PUSAKA adalah DOA yang TERWUJUDKAN :


Artinya adalah Saripati Langit dan Bhumi. Agar manunggal menjadi harmonisasi alam, energi, atau yoni dalam sebuah pusaka, agar menjadi sebuah ujud. Karena Pusaka adalah Doa yang terwujud. 


Lingga yoni sebagai lambang keharmonian, penyatuan, dan kemanunggalan sebuah doa dari seorang empu. 


Karena itu setiap pusaka memiliki energi atau yoni sesuai doa dan pengharapan pemesannya melalui seorang empu. 


Misal keris jangkung, agar jiangkung, atau supaya yang bersangkutan mendapat pengayoman, dan dapat meraih cita cita nya.


Pamor beras wutah agar yang bersangkutan diberkahi rejeki yang melimpah dan lain sebagainya.


Ini hanya salah satu pesan yang ada dalam Gonjo dan Peksi sebilah KERIS SIREK Pusaka. Belum keseluruhannya. Karena kalo kita babar seutuhnya maka lahirnya sebilah pusaka, ibaratnya lahirnya jabang baru lengkap dengan organ tubuhnya. Dan setiap ricikannya mengandung pesan atau simbol simbol.


ADA PESAN & PENGETAHUAN DI DALAM KERIS SIREK SIKER:


Itu sebabnya Keris juga di namakan Kaweruh Sinengker. Artinya pengetahuan yang sinengker atau wingit atau tersembunyi, yang tersimpan di dalamnya, yang harus mampu Kita baca, Kita kuak, yang harus di kaji dan digali secara lebih berpikir secara mendalam. Agar masyarakat tahu bahwa ada kandungan ilmu pengetahuan yang sangat mendalam dalam sebilah Keris Pusaka. 


Pesan pesan adiluhung dan simbol simbol pengharapan japa jampi mantra serta doa doa yang ada di dalamnya.


Demikian sedikit tentang wacana sebilah Keris Pusaka. Dan masih banyak lagi yang harus dikupas dan di pelajari.


Oleh R. Arya Nata Kusuma Cakrahadiningrat atau Empu Purwo Anom, di Besalen Pusaka Kyai Banyu Biru, Pemangku Puri Agung Megantara, dan Padepokan Pencak Silat Satria Mataram, di Purwodadi Pasuruan Jawa Timur.


Tahun 2011, Gus Arya bersama  dengan Raden Prasena di prakarsai Panitia Ajisaka Saka Malang dan Gandring Anom pernah mengadakan ACARA SIDIKORO PUSAKA, di Pendopo Pusat Kerajinan Kendedes, sudah membangun baca DOA JAPA MANTRA di Malang Raya dan Singosari terkait MENGUAK SELUK BELUK serta Praktek Membuat Keris oleh Empu Keris di Garis Turun Temurun Kakek Buyutnya.


Referensi ini menggenapi kenapa Empu Keris Ki Arum Fanani Besalen Condroaji Singosari mengundang Empu Keris Pasuruan, Empu Purwo Anom dari Besalen Pusaka Kyai Banyu Biru, Gus R. Arya Nata Kusuma Cakrahadiningrat.


Apa Itu KERIS SIREK SIKER tersebut ? :


Artinya dengan Prasasti yang terkait KERIS dan RELIEF di CANDI CANDI NUSANTARA NUSWANTARA Kita ini, maka Keris Pusaka Kamardhikan Singhasarian dari Empu Keris Ki Arum Fanani menjadi terkuatkan dalam basis Literasi Keris Pusaka Kamardhikan yang terbukti, yang menuju salah satu Esensi dari KERIS. dimana : 


KERIS itu dalam bahasa jawa baru dari singkatan kata DEN IKER TUMEKANING ARIS artinya KEIMANAN DIPEGANG TEGUH AGAR MENCAPAI KEBIJAKSANAAN.


Sehingga Kita punya dasar kuat bahwa perihal Keris Kuno (Dhuwung) dan Keris Baru, atawa keris aksara jawa baru atawa Keris Kamardhikan adalah PUSAKA NUSANTARA NUSWANTARA, sesungguhnya sangat kuat mendalam sekali keberadaannya dengan berbasis keimanan yang kuat kepada TUHAN YANG MAHA ESA. (Ki Hendrik Reksa Aksara)


SIREK itu bahasa dan sebutan KERIS di Baca Dari Belakang KERIS SIREK.


Sedang SIKER~IS adalah SI .. HARMONISASI untuk KEDAMAIAN dan KETENTREMAN itu sendiri, sesungguhnya disebut  SINENGKER oleh Para Leluhur Kita, karena kandungan lapisan  dimensi multidimensionalnya dari nyata kenyataan realita hingga energi spirit ghoibNya.


Dimana pada inti awal akhirnya, sangat tergantung SI NIAT alias SI KER SI KER~RENTEK yang bersangkutan, baik EMPU KERIS, PENGGUNA KERIS dan PENYEDIA SELURUH BAHAN BAKU serta BESALEN KERIS Pusaka Nusantara Nuswantaranya. (Catatan Penting yang sangat ditegaskan dan ditekankan oleh KRHT Sukoyo Hadinagoro di Kediamannya, Mojosari Mojokerto, 26/06/2022).


Tergantung NIAT dan KERENTEK


Ada JUGA telaah SINENGKER dalam lapisan lain yaitu SIKAP MEN~NENG ANTENG JUMENENG bolak balik, khas AJI WONDO SANDHI SASTRA SABDA SASTRAnya menjadi JUMENENG ANTENG MEN~NENG marang KERSANE GUSTI, artinya berdiri tegak pada kebenaran menuju kebenaran hakikiNya dan tunduk patuh dalam keheningan yang sangat mendalam atas kehendaknya, dalam hal ini kehendak Nya. Tuhan Sang Pencipta Kita semua, yang dalam kesadaran spiritual mengerti mengalami bahwa Tuhan itu meliputi segala galanya, Tuhan ada di dalam setiap yang ada, merupakan Tuhan Yang Satu dan Maha Esa adaNya.


Tembang Istimewa Ke 2, oleh Ki Sutopo (Ketua Paguyuban Seni Macapat Kota Batu), sedang Maos Macapat, Pada Acara Saresehan SIREK KERIS SIKER, Di Besalen Condroaji - Singosari, Kab. Malang.


INILAH SEJARAH TEMBANG KE 2 :


PANGARIPTO DAMEL SESERAHAN PUNIKA JALARAN RUMAOS BILIH KITA TAHSIH TRAH KABAWAH WILAYAH SINGASARI LAN MAJAPAHIT 

DUKA LELUHUR KITA PUNIKA SAKING PARA PANGARSA PRAJA PUNAPA KAWULA DASIH KITA SADOYO BOTEN NYUMURUPI.

HANANGING KULA RUMAOS BOMBONG ANGENIPUN DADOS  WARGA JAWA TIMUR, INGKANG DUHING WUMI WONTEN KERAJAAN INGKANG MONCER SANGET INGGIH SINGASARI LAN MAJAPAHIT WANGSA RAJASA UTAWI EYANG KEN AROK KALIYAN EYANG PRAJA PARAMITA (KEN DHEDES) KANTHI TULUS ING MANAH. KULA HORMAT SANGET DUMATENG PARA LELUHUR PUNIKA SEDAYA JALARAN SAMPUN JANGKANING GUSTI BILIH DYAH AYU KEN DHEDES SAGET NURUNAKEN TRAH RAJA RAJA TANAH JAWI (NUSWANTARA).


Singosari bumi kang piniji (10i)

Nukulake Satriyone Praja (10a)

Kang luhur gegayuhane (8e)

Satriyone pinunjul (7u)

Dho samabto teguh ning ati (9i)

Sanyatane sembodha (7a)

Gayuh budhi luhur (6u)

Go adeke Nuswantara (8a)

Kapurwani saking bumi Singosari (12i)

Tumuju Nuswantara (7a)


Eyang Ken Arok satriyo sejati (10i)

Yang Ken Dhedes wanita utomo (10a)

Mumpuni tarak brotone (8e)

Taksih timur maguru (7u)

Ngudi kaweruh kang sejati (9i)

Gegayuhan utama (7a)

Kurmat mring leluhur (6u)

Murih adek Nuswantara (8a)

Kaloka ingrat Nuswatara nagari(12i)

Singosari ngrembaka (7a)


Ngrembakane tlatah Singosari (10i)

Den pandegani Eyang Ken Arok (10a)

Yang Ken Dhedes pendampinge (8e)

Pra Brahmana satuhu (7u)

Sami rawuh ing Singosari (9i)

Cengkar pamangih ira (7a)

Kaliyan Sang Ratu (6u)

Sang nata Kediri Kroda (8a)

Goyak goyak Brahmana uga sung resi (12i)

Kalis ing sambi kala (7a)


Di ciptakan, Batu Singhasari, 20 Juli 2020.


Demikianlah sinkronisasi dan harmonisasi dari 2 Tembang Istimewa dalam Getaran Gelombang Frekuensi Doa Himpunan dan Japa Mantra yang  tersejarahkanNya  dalam PARUM PARAM Saresehan DOA & Ngaji SIREK KERIS SIKER II, yang berhasil diselenggarakanNya dalam bingkai Cinta Kasih SayangNya, Rabu Pon, 06 Juli 2022 di Besalen Condroaji Singosari Empu Keris Pusaka Kamardhikan Singhasarian Ki Arum Fanani.

 

Penulis & Aplikator : Guntur Bisowarno