Bali - Sejak ditunjuknya Indonesia sebagai tuan rumah FIFA U20 WORLD CUP pada bulan Mei -Juni 2023, sudah banyak persiapan yg dilakukan oleh Kemenpora selaku penyelenggara pertandingan dan PSSI selaku LOC (Local Organizing Committee) yang diantaranya melakukan Risk Assessment terhadap seluruh stadion di Indonesia utk memilih stadion yang layak menjadi lokasi pertandingan Grup selain GBK sebagai venue utama.


Dari hasil assessment pertama, stadion Wayan Dipta terpilih menjadi venue pertandingan grup bersama 4 stadion lainnya yaitu Jakabaring Palembang, Si Jalak Harupat Bandung, Manahan Solo, Gelora Bung Tomo Surabaya dan tentunya Gelora Bung Karno sebagai main venue.


Dengan semakin dekatnya waktu pelaksanaan FIFA U20 WORLD CUP, pada tanggal 2 dan 3 Maret yang lalu telah dilakukan Risk Assessment kedua terhadap seluruh stadion tersebut yang dilaksanakan di GBK Arena, Jakarta dengan mengundang seluruh stake holder stadion antara lain venue manager dan dinas2 yang mendukung kelancaran jalannya pertandingan dari segi infra struktur, kesehatan dan keamanan.


Risk Assessment terhadap Stadion Wayan Dipta dilakukan oleh tim Auditor Ditpamobvit Korsabhara Baharkam Polri dan Ditpamobvit Polda Bali dengan anggota tim Dirpamobvit Polda Bali Kombes Pol Harri S. Nugroho, Kombes Pol Made Darmadi Giri, AKBP Hendrik Purwono dan Mangasa Ritonga yang dihadiri oleh Venue Manajer dari Bali United, perwakilan Dinas PUPR Gianyar dan perwakilan Dinas Kesehatan Gianyar.


Diharapkan dengan pelaksanaan Risk Assessment kedua ini Bali semakin siap untuk menjadi tuan rumah pertandingan Grup FIFA U20 WORLD CUP baik dari sisi pertandingan, kesiapan infra struktur, kesehatan dan tentunya keamanannya.  (*)